Benarkah Soeharto membunuh Soekarno...?

Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer.

Malam ini desas-desus itu terbukti. Di dalam ruang perawatan yang sangat sederhana untuk ukuran seorang mantan presiden, Soekarno tergolek lemah di pembaringan. Sudah beberapa hari ini kesehatannya sangat mundur. Sepanjang hari, orang yang dulu pernah sangat berkuasa ini terus memejamkan mata. Suhu tubuhnya sangat tinggi. Penyakit ginjal yang tidak dirawat secara semestinya kian menggerogoti kekuatan tubuhnya.

Lelaki yang pernah amat jantan dan berwibawa-dan sebab itu banyak digila-gilai perempuan seantero jagad, sekarang tak ubahnya bagai sesosok mayat hidup. Tiada lagi wajah gantengnya. Kini wajah yang dihiasi gigi gingsulnya telah membengkak, tanda bahwa racun telah menyebar ke mana-mana. Bukan hanya bengkak, tapi bolong-bolong bagaikan permukaan bulan. Mulutnya yang dahulu mampu menyihir jutaan massa dengan pidato-pidatonya yang sangat memukau, kini hanya terkatup rapat dan kering. Sebentar-sebentar bibirnya gemetar. Menahan sakit. Kedua tangannya yang dahulu sanggup meninju langit dan mencakar udara, kini tergolek lemas di sisi tubuhnya yang kian kurus.

Sang Putera Fajar tinggal menunggu waktu.

Dua hari kemudian, Megawati, anak sulungnya dari Fatmawati diizinkan tentara untuk mengunjungi ayahnya. Menyaksikan ayahnya yang tergolek lemah dan tidak mampu membuka matanya, kedua mata Mega menitikkan airmata. Bibirnya secara perlahan didekatkan ke telinga manusia yang paling dicintainya ini.

"Pak, Pak, ini Ega..."

Senyap.

Ayahnya tak bergerak. Kedua matanya juga tidak membuka. Namun kedua bibir Soekarno yang telah pecah-pecah bergerak-gerak kecil, gemetar, seolah ingin mengatakan sesuatu pada puteri sulungnya itu. Soekarno tampak mengetahui kehadiran Megawati. Tapi dia tidak mampu membuka matanya. Tangan kanannya bergetar seolah ingin menuliskan sesuatu untuk puteri sulungnya, tapi tubuhnya terlampau lemah untuk sekadar menulis. Tangannya kembali terkulai. Soekarno terdiam lagi.

Melihat kenyataan itu, perasaan Megawati amat terpukul. Air matanya yang sedari tadi ditahan kini menitik jatuh. Kian deras. Perempuan muda itu menutupi hidungnya dengan sapu tangan. Tak kuat menerima kenyataan, Megawati menjauh dan limbung. Mega segera dipapah keluar.

Jarum jam terus bergerak. Di luar kamar, sepasukan tentara terus berjaga lengkap dengan senjata.

Malam harinya ketahanan tubuh seorang Soekarno ambrol. Dia coma. Antara hidup dan mati. Tim dokter segera memberikan bantuan seperlunya.

Keesokan hari, mantan wakil presiden Muhammad Hatta diizinkan mengunjungi kolega lamanya ini. Hatta yang ditemani sekretarisnya menghampiri pembaringan Soekarno dengan sangat hati-hati. Dengan segenap kekuatan yang berhasil dihimpunnya, Soekarno berhasil membuka matanya. Menahan rasa sakit yang tak terperi, Soekarno berkata lemah.

"Hatta.., kau di sini..?"

Yang disapa tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Namun Hatta tidak mau kawannya ini mengetahui jika dirinya bersedih. Dengan sekuat tenaga memendam kepedihan yang mencabik hati, Hatta berusaha menjawab Soekarno dengan wajar. Sedikit tersenyum menghibur.

"Ya, bagaimana keadaanmu, No?"

Hatta menyapanya dengan sebutan yang digunakannya di masa lalu. Tangannya memegang lembut tangan Soekarno. Panasnya menjalari jemarinya. Dia ingin memberikan kekuatan pada orang yang sangat dihormatinya ini.

Bibir Soekarno bergetar, tiba-tiba, masih dengan lemah, dia balik bertanya dengan bahasa Belanda. Sesuatu yang biasa mereka berdua lakukan ketika mereka masih bersatu dalam Dwi Tunggal.

"Hoe gaat het met jou...?" Bagaimana keadaanmu?

Hatta memaksakan diri tersenyum. Tangannya masih memegang lengan Soekarno.

Soekarno kemudian terisak bagai anak kecil.

Lelaki perkasa itu menangis di depan kawan seperjuangannya, bagai bayi yang kehilangan mainan. Hatta tidak lagi mampu mengendalikan perasaannya. Pertahanannya bobol. Airmatanya juga tumpah. Hatta ikut menangis.

Kedua teman lama yang sempat berpisah itu saling berpegangan tangan seolah takut berpisah. Hatta tahu, waktu yang tersedia bagi orang yang sangat dikaguminya ini tidak akan lama lagi. Dan Hatta juga tahu, betapa kejamnya siksaan tanpa pukulan yang dialami sahabatnya ini. Sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak punya nurani.

"No..."

Hanya itu yang bisa terucap dari bibirnya. Hatta tidak mampu mengucapkan lebih. Bibirnya bergetar menahan kesedihan sekaligus kekecewaannya. Bahunya terguncang-guncang.

Jauh di lubuk hatinya, Hatta sangat marah pada penguasa baru yang sampai hati menyiksa bapak bangsa ini. Walau prinsip politik antara dirinya dengan Soekarno tidak bersesuaian, namun hal itu sama sekali tidak merusak persabatannya yang demikian erat dan tulus.

Hatta masih memegang lengan Soekarno ketika kawannya ini kembali memejamkan matanya.

Jarum jam terus bergerak. Merambati angka demi angka.

Sisa waktu bagi Soekarno kian tipis.

Sehari setelah pertemuan dengan Hatta, kondisi Soekarno yang sudah buruk, terus merosot. Putera Sang Fajar itu tidak mampu lagi membuka kedua matanya. Suhu badannya terus meninggi. Soekarno kini menggigil. Peluh membasahi bantal dan piyamanya. Malamnya Dewi Soekarno dan puterinya yang masih berusia tiga tahun, Karina, hadir di rumah sakit. Soekarno belum pernah sekali pun melihat anaknya.

Minggu pagi, 21 Juni 1970. Dokter Mardjono, salah seorang anggota tim dokter kepresidenan seperti biasa melakukan pemeriksaan rutin. Bersama dua orang paramedis, Dokter Mardjono memeriksa kondisi pasien istimewanya ini. Sebagai seorang dokter yang telah berpengalaman, Mardjono tahu waktunya tidak akan lama lagi. Dengan sangat hati-hati dan penuh hormat, dia memeriksa denyut nadi Soekarno. Dengan sisa kekuatan yang masih ada, Soekarno menggerakkan tangan kanannya, memegang lengan dokternya. Mardjono merasakan panas yang demikian tinggi dari tangan yang amat lemah ini. Tiba-tiba tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya. Kedua matanya tidak pernah mampu lagi untuk membuka. Tubuhnya tergolek tak bergerak lagi. Kini untuk selamanya.

Situasi di sekitar ruangan sangat sepi. Udara sesaat terasa berhenti mengalir. Suara burung yang biasa berkicau tiada terdengar. Kehampaan sepersekian detik yang begitu mencekam. Sekaligus menyedihkan.

Dunia melepas salah seorang pembuat sejarah yang penuh kontroversi. Banyak orang menyayanginya, tapi banyak pula yang membencinya. Namun semua sepakat, Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa. Yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Manusia itu kini telah tiada.

Dokter Mardjono segera memanggil seluruh rekannya, sesama tim dokter kepresidenan. Tak lama kemudian mereka mengeluarkan pernyataan resmi: Soekarno telah meninggal.

Berita kematian Bung Karno dengan cara yang amat menyedihkan menyebar ke seantero Pertiwi. Banyak orang percaya bahwa Bung Karno sesungguhnya dibunuh secara perlahan oleh rezim penguasa yang baru ini. Bangsa ini benar-benar berkabung. Putera Sang Fajar telah pergi dengan status tahanan rumah. Padahal dia merupakan salah satu proklamator kemerdekaan bangsa ini dan menghabiskan 25 tahun usia hidupnya mendekam dalam penjara penjajah kolonial Belanda demi kemerdekaan negerinya.

Anwari Doel Arnowo, seorang saksi sejarah yang hadir dari dekat saat prosesi pemakaman Bung Karno di Blitar dalam salah satu milis menulis tentang kesaksiannya. Berikut adalah kesaksian dari Cak Doel Arnowo yang telah kami edit karena cukup panjang:

Pagi-pagi, 21 Juni 1970, saya sudah berada di sebuah lubang yang disiapkan untuk kuburan manusia. Sederhana sekali dan sesederhana semua makam di sekelilingnya. Sudah ada sekitar seratusan manusia hidup berada di situ dan semua hanya berada di situ, tanpa mengetahui apa saja tugas mereka sebenarnya. Yang jelas, semuanya bermuka murung. Ada yang matanya penuh airmata, tetapi bersinar dengan garang. Kelihatan roman muka yang marah. Ya, saya pun marah. Hanya saja saya bisa menahan diri agar tidak terlalu kentara terlihat oleh umum.

Kita semua di kota Malang mendengar tentang almarhum yang diberitakan telah meninggal dunia sejak pagi hari dan sudah menyiapkan diri untuk menunggu keputusan pemakamannya di mana. Sesuai amanat almarhum, seperti sudah menjadi pengetahuan masyarakat umum, Bung Karno meminta agar dimakamkan di sebuah tempat di pinggir kali di bawah sebuah pohon yang rindang di Jawa Barat (asumsi semua orang adalah di rumah Bung Karno di Batu Tulis di Bogor).

Tetapi lain wasiat dan amanah, lain pula rezim Soeharto yang secara sepihak memutuskan jasad Bung Karno dimakamkan di Blitar dengan dalih bahwa Blitar adalah kota kelahirannya. Ini benar-benar ceroboh. Bung Karno lahir di Surabaya di daerah Paras Besar, bukan di Blitar! Bung Karno terlahir dengan nama Koesno, dan ikut orang tuanya yang jabatan ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo, adalah seorang guru yang mengajar di sebuah Sekolah di Mojokerto dan kemudian dipindah ke Blitar. Di sinilah ayah Bung Karno, meninggal dunia dan dimakamkan juga di sisinya, isterinya (yang orang Bali ) bernama Ida Ayu Nyoman Rai.

Setelah matahari tinggal sepenggalan sebelum terbenam, rombongan jenazah Bung Karno akhirnya sampai di tempat tujuan. Yang hadir didorong-dorong oleh barisan tentara angkatan darat yang berbaris dengan memaksa kumpulan manusia agar upacara dapat dilaksanakan dengan layak.

Tampak Komandan Upacara jenderal Panggabean memulai upacara dan kebetulan saya berdiri berdesak-desakan di samping Bapak Kapolri Hoegeng Iman Santosa, yang sedang sibuk berbicara dengan suara ditahan agar rendah frekuensinya tidak mengganggu suara aba-aba yang sudah diteriak-teriakkan. Saya berbisik kepada beliau, ujung paling belakang rombongan ini berada di mana? Beliau menjawab singkat di kota Wlingi. Hah?! Sebelas kilometer panjangnya iring-iringan rombongan ini sejak dari lapangan terbang Abdulrachman Saleh di Singosari, Utara kota Malang.

Pak Hoegeng yang sederhana itu kelihatan murung dan sigap melakukan tugasnya. Dia berbisik kepada saya: "There goes a very great man!!" Saya terharu mendengarnya. Apalagi ambulans (mobil jenazah) yang mengangkut Bung Karno terlalu amat sederhana bagi seorang besar seperti beliau. Saya lihat amat banyak manusia mengalir seperti aliran sungai dari pecahan rombongan pengiring. Sempat saya tanyakan, ada yang mengaku dari Madiun, dari Banyuwangi bahkan dari Bali.

Saya menuju ke arah berlawanan dengan tujuan ke rumah Bung Karno, di mana kakak kandung beliau, Ibu Wardojo tinggal. Hari sudah gelap dan perut terasa lapar karena kita tidak berhasil mendapatkan makanan atau minuman, sebab kalau pun ada warung atau penjual makanan, pasti sudah kehabisan minuman atau makanan apa pun yang bisa ditelan. Saya ingat bahwa orang Muhammadiyah tidak memberi hidangan, minum sekalipun, kepada kaum pelayat. Bung Karno adalah orang Muhammadiyah. Kota Blitar tidak siap menampung orang sekian banyak. Setelah dilakukan pemakaman jenazah Bung Karno, beberapa waktu di kemudian hari semua makam Pahlawan di Taman Pahlawan Sentul ini dipindahkan ke Mendukgerit, yang telah saya kenal sebelumnya sebagai Bendogerit.

Pemindahan ini dilaksanakan dengan alasan di lokasi pemakaman sudah penuh, tetapi pada kenyataannya kemudian ada proyek pembangunan makam Bung Karno yang memakan area cukup lebar.

Kuburannya Pun Tidak Boleh Dijenguk

Sejarah mencatat, sejak 1971 sampai 1979, makam Bung Karno tidak boleh dikunjungi umum dan dijaga sepasukan tentara. Kalau mau mengunjungi makam harus minta izin terlebih dahulu ke Komando Distrik Militer (KODIM). Apa urusannya KODIM dengan izin mengunjungi makam?

Saya bersama ibu saya dan beberapa saudara datang secara mendadak pergi ke Blitar dengan tujuan utama ziarah ke Makam Bung Karno. Tanpa ragu kita ikuti aturan dan akhirnya sampai ke pimpinannya yang paling tinggi. Saya ikut sampai di meja pemberi izin dan sudah ditentukan oleh kita bersama, bahwa salah satu saudara saya saja yang berbicara. Saya sendiri meragukan emosi saya, bisakah saya bertindak tenang terhadap isolasi kepada sebuah makam oleh Pemerintah atau rezim? Nah, ternyata meskipun tidak terlalu ramah, mereka melayani dengan muka seperti dilipat. Mungkin dengan menunjukkan muka seperti itu merasa bertambah rasa gagahnya terhadap rakyat biasa macam kami. Akhirnya semua beres dan kami mendapat sepucuk surat. Apa yang terjadi?

Sesampainya di makam kami turun dari kendaraan kami dan saya bawa surat izin dari KODIM. Surat itu kami tunjukan ke tentara yang jaga makam. Waktu tentara itu baca surat, saya terdorong untukmenoleh ke belakang. Terkejut saya. Selain rombongan sendiri, Ibu saya dan saudara-saudara, telah mengikuti kami sebanyak lebih dari tiga puluh orang, bergerombol. Mereka, orang-orang yang tidak kami kenal sama sekali, melekat secara rapat dengan rombongan kami. Saya lupa persis bagaimana, akan tetapi saya ingat kami memasuki pagar luar dan kami bisa mendekat sampai ke dinding kaca tembus pandang dan hanya memandang makamnya dari jarak, yang mungkin hanya sekitar tiga meter.

Para pengikut dadakan yang berada di belakang rombongan kami dengan muka berseri-seri, merasa beruntung dapat ikut masuk ke dalam lingkungan pagar luar itu. Ada yang bersila, memejamkan mata dan mengatupkan kedua tangannya, posisi menyembah. Saya tidak memperhatikannya, tetapi jelas dia bukan berdoa cara Islam. Mereka khusyuk sekali dan waktu kami kembali menuju ke kendaraan kami, beberapa di antara mereka menjabat tangan dan malah ada yang menciumnya, membuat saya merasa risih.

Salah seorang dari mereka ini mengatakan bahwa dia sudah dua hari bermalam di sekitar situ di udara terbuka menunggu sebuah kesempatan seperti yang telah terjadi tadi. Tanpa kata-kata, saya merasakan getar hati rakyat, rakyat Marhaen kata Bung Karno! Mereka menganggap Bung Karno bukan sekedar Proklamator, tetapi seorang Pemimpin mereka dan seorang Bapak mereka. Apapun yang disebarluaskan dan berlawanan arti dengan kepercayaan mereka itu semuanya dianggap persetan. Dalam hubungan Bung Karno dengan Rakyat, tidak ada unsur uang berbicara.

Dibunuh Perlahan

Keyakinan orang banyak bahwa Bung Karno dibunuh secara perlahan mungkin bisa dilihat dari cara pengobatan proklamator RI ini yang segalanya diatur secara ketat dan represif oleh Presiden Soeharto. Bung Karno ketika sakit ditahan di Wisma Yasso (Yasso adalah nama saudara laki-laki Dewi Soekarno) di Jl. Gatot Subroto. Penahanan ini membuatnya amat menderita lahir dan bathin. Anak-anaknya pun tidak dapat bebas mengunjunginya.

Banyak resep tim dokternya, yang dipimpin dr. Mahar Mardjono, yang tidak dapat ditukar dengan obat. Ada tumpukan resep di sebuah sudut di tempat penahanan Bung Karno. Resep-resep untuk mengambil obat di situ tidak pernah ditukarkan dengan obat. Bung Karno memang dibiarkan sakit dan mungkin dengan begitu diharapkan oleh penguasa baru tersebut agar bisa mempercepat kematiannya.

Permintaan dari tim dokter Bung Karno untuk mendatangkan alat-alat kesehatan dari Cina pun dilarang oleh Presiden Soeharto. "Bahkan untuk sekadar menebus obat dan mengobati gigi yang sakit, harus seizin dia, " demikian Rachmawati Soekarnoputeri pernah bercerita.

Pendidikan di Romawi Kuno

Kuno Romawi pendidikan sebagian besar terinspirasi oleh praktek-praktek pendidikan Yunani. Pendidikan mendapat perhatian selama Republik Romawi akhir dan Kekaisaran Romawi awal. Kuno praktik pendidikan Romawi membuat dampak besar di bidang pendidikan.
Menurut budaya Romawi kuno, pendidikan anak, fisik dan moral, mulai di rumah di bawah pengawasan ketat dari orang tuanya. Pendidikan Romawi kuno yang bertujuan mengubah seorang anak menjadi warga negara, kuat dan sehat, religius dan bertanggung jawab. Pendidikan diberikan kepada anak mengajarinya hukum ketaatan, kecerdasan kesopanan berbicara, dan kemandirian. Anak-anak juga diajarkan tentang keutamaan dan pentingnya dididik.
Sebagai bagian dari pendidikan Romawi kuno, gadis-gadis itu dilatih oleh ibu mereka untuk memasak, berputar dan menenun. Seorang anak perempuan juga diajarkan cara membaca dan menulis. Sementara anak laki-laki diajarkan oleh ayahnya untuk membajak, menabur benih di ladang dan juga untuk menuai tanaman pada saat panen. Selain itu, ia juga diajarkan untuk berenang dan seni tinju dan anggar. Sebagai dia tumbuh, ia diberikan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan sebuah rumah tangga. Seperti gadis-gadis, anak-anak juga diajarkan untuk membaca dan menulis. Tidak seperti gadis-gadis, mereka diajarkan hukum-hukum yang berkaitan dengan budaya Romawi kuno

sejarah munculnya manusia

Sebagian besar para ilmuwan berpendapat bahwa manusia hidup sekitar 2 juta tahun yang lalu. Tetapi manusia barangkali berawal dari perkembangan leluhurnya yang hidup pertama kali 4 juta tahun yang lalu. Leluhur pra-manusia adalah mahkluk yang menyerupai manusia yang berjalan tegak dengan ukuran yang kecil.
Para ilmuwan yakin bahwa manusia dan kera besar, seperti simpanse, gorilla, orang utan berasal dari leluhur yang sama. Fosil-fosil makhluk kuno yang menyerupai manusia dan kera besar menunjukkan kesamaan, termasuk kesamaan ukuran otak. 
Kisah evolusi manusia pun dimulai dengan adanya perubahan iklim. Kira-kira 15 juta tahun yang silam suatu jalur hutan tropik mulai mengering ketika jumlah curah hujan menurun. Jalur itu membentang dari pantai timur Afrika menembus Arabia dan India sampai Asia Tenggara. Hutan-hutan yang lebat itu menipis lalu menghilang di seluruh tempat kecuali di daerah paling basah yang berada di tepi-tepi sungai dan danau sehingga terbentanglah daerah luas sabana dan tanah hutan terbuka. Pada awal masa perubahan ekologi ini terjadi evolusi Ramapithecus, yakni mata rantai antara manusia dan primata yang lam-lain.
Para ilmuwan berpendapat bahwa hominid kuno mungkin masih memiliki rambut sebanyak rambut leluhurnya, tetapi badannya lebih kecil dan giginya sangat berbeda. Karena hidup di tanah yang tak berhutan lagi atau pada pinggiran hutan, Ramapithecus terpaksa mengganti makanan khas hutan yang biasanya, yakni dedaunan dan buah-buahan, dengan sayuran dan biji-bijian yang dicarinya di tanah. Mula-mula Ramapithecus hanya melewatkan waktu sebentar setiap harinya untuk makan di tanah; waktu selebihnya dihabiskan dengan berkeliaran, bermain-main, tidur dan mencari tempat berlindung di pepohonan yang sudah dikenalnya. Sikap berdiri tegaknya paling banter tentu masih sempoyongan, walaupun tentunya sikap tersebut lebih mudah dipertahankan pada waktu makhluk itu berlari dengan jarak-jarak dekat, namun, karena Ramapithecus bertampang dan berperi laku mirip kera, banyak ahli antropologi sekarang yakin bahwa makhluk tersebut sudah membawa bibit-bibit Homo sapiens yang akan datang kemudian.
Para ahli antropologi tidak yakin bagaimana terjadinya evolusi dari Ramapithecus ke makhluk yang sangat mungkin merupakan keturunannya, yakni Australopithecus.
Kesenjangan dalam catatan fosil selama beberapa juta tahun memberikan peluang untuk berspekulasi mengenai periode tersebut. Bukti yang ada hanya menunjukkan bahwa Ramapithecus mungkin telah hidup pada masa hanya delapan juta tahun yang lalu, sedangkan bukti bagi Australopithecus diketahui hanya dari masa lima juta tahun yang lalu.
Para ahli biologi evolusi dengan hati-hati berspekulasi bahwa kesenjangan yang lamanya tiga juta tahun itu ditempati oleh suatu leluhur yang tak dikenal dari Australopithecus. Tetapi sekalipun para ahli antropologi tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi pada Ramapithecus, mereka yakin bahwa Australopithecus adalah hominid yang sangat sukses. Walaupun sisa tinggalannya hanya terdapat di Afrika, namun orang telah dapat mengenai empat jenis, dan kini fosil-fosil tetap bermunculan begitu cepat sehingga kerap kali bagi ilmuwan sulitlah menempatkan semuanya dalam peta evolusi.
Leluhur manusia mulai berkembang secara terpisah dari leluhur kera besar sekitar 10 hingga 5 juta tahun yang lalu. Hal ini menandai permulaan perkembangan hominid. Para ahli antropologi berpendapat bahwa hominid pertama termasuk mahkluk yang menyeru pai manusia disebut Australopithecines. Australopithecines per tama muncul sekitar 4 juta tahun yang lalu di afrika.
Australopithecines keli hatan sangat berbeda dari manusia modern. Wajahnya lebih menye rupai simpanze, tetapi mereka dapat berdiri dan berjalan diatas ke dua kakinya. Gigi taringnya lebih kecil dan kurang tajam dibandingkan dengan gigi taring kera besar. Wajahnya lebar dan menonjol. Besar otaknya sekitar sepertiga ukuran manusia modern. Gerahamnya besar dan rata cocok untuk mengunyah makanan. Makanannya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serangga.
Australopithecines termasuk dalam golongan Australopithecus. Spesies paling awal dari Australopithecus adalah Australopithecus anamensis yang muncul di Afrika sebelah timur sekitar 4 juta tahun yang lalu. Spesies ini kemudian berkembang sekitar 3,7 juta tahun yang lalu menjadi Australopithecus afarensis. Fosil yang ditemukan di Hadar Ethiopia memiliki tinggi 107 cm  dan berat sekitar 27 kg, berjenis kelamin wanita dan diberi nama “Lucy” ukuran otaknya sama besar dengan ukuran otak simpanze.
Sekitar 3 juta tahun yang lalu Australopithecus africanus meng gantikan Australopithecus afaren sis. Fosil mahkluk ini memiliki tengkorak yang lebih bulat dan otak yang sedikit lebih besar dibandingkan A. afarensis. Namun dalam hal yang lain tidak ada perbedaan.
Secara evolusioner Australopi thecus africanus berkembang menjadi dua spesies, A. boisei dan A. robustus. Keduanya dikenal sebagai australopithe -cines  yang tegap. Mereka memilili geraham yang lebih besar dan rahang yang sangat kuat dibandingkan dengan ketiga spesies Australopithecus.
Ketiga spesies yang lebih awal disebut australopithecines ramping. Australopithecines tegap muncul sekitar 1,5 hingga 1 juta tahun yang lalu. Spesies australopithecus sangat dekat hubungannya dengan hominid yang lebih awal Ardipithecus ramidus, yang hidup di Ethiopia sekitar 4,4 juta tahun yang lalu. Manusia awal adalah perkembangan dari australopithecine tegap sekitar 2 juta tahun yang lalu. Homo habilis adalah spesies manusia yang paling tua.
Homo habilis memiliki otak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan australopithecine, tetapi hanya setengah ukuran otak manusia modern. Gerahamnya lebih kecil dan wajahnya tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan australopithecine. Makanan mereka buah, serangga, tanaman lainnya dan daging sebagai tambahan. Homo habilis jantan memiliki ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Homo habilis betina.
Lebih dari 1 ¾  juta tahun yang lalu Homo habilis berkembang menjadi species manusia yang lebih maju dan disebut Homo erectus. Spesies ini berdiri tegak dengan ketinggian 150 cm, memiliki tengkorak yang lebih tebal, dahi yang lebar dan rahang yang besar dan tak berdagu.  Tengkoraknya memiliki tonjolan alis, geraham yang lebih kecil, wajah yang lebih kecil, dan wajah yang tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan Homo habilis. Dalam perjalanan evolusinya Homo erectus, ukuran otak betul-betul berkembang hingga mencapai ukuran sedikit lebih kecil dari otak manusia modern.  Homo erectus jantan memiliki ukuran lebih besar dari Homo erectus betina.
Beberapa fosil Homo erectus yang paling awal ditemukan di Afrika, berumur lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Beberapa anggota spesies bermigrasi dari Afrika ke Asia dan Eropa. Homo Erectus sampai di pulau Jawa 1 juta tahun yang lalu, barangkali lebih dari 1 ¾ juta tahun yang lalu. Sekitar 600 ribu tahun yang lalu spesies ini telah menyebar ke Asia Utara. Homo Erectus sampai di Eropa sekitar 700 tahun yang lalu.
Homo erectus barangkali adalah manusia pertama yang menguasai penggunaan api. Orang-orang ini juga telah menggunakan pakaian. Dengan berpindah ke utara dan berjumpa dengan dinginnya musim dingin mereka membutuhkan api dan pakaian. Homo erectus lebih trampil menggunakan alat dibandingkan dengan Homo habilis. Mereka menciptakan kapak tangan dari batu. Fosil sisa-sisa binatang banyak ditemukan di lokasi penemuan fosil Homo erectus. Para ilmuwan belum yakin apakah binatang ini mati dibunuh predator atau diburu manusia. Makanan utama Homo erectus adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serangga, dan binatang kecil.
Sekitar 400 ribu hingga 300 ribu tahun yang lalu Homo erectus berkembang menjadi spesies baru manusia yang disebut Homo sapiens. Karena proses evolusi itu berjalan secara bertahap, para ilmuwan sulit menentukan secara tepat kapan Homo Sapiens pertama kali muncul.
Kata Homo sapiens berarti manusia yang bijaksana. Semua manusia yang hidup saat ini termasuk dalam spesies Homo sapiens. Tetapi Homo sapiens yang paling awal jauh berbeda dari manusia modern.
Homo sapiens pertama sangat mirip dengan Homo erectus. Perbedaan utama diantara mereka adalah dimilikinya tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Namun seperti halnya Homo erectus, Homo sapiens pertama memiliki wajah yang lebar yang menonjol disekitar mulut dan hidung, mereka juga memiliki tulang alis yang besar dan rendah, juga dahi yang menonjol. Orang ini tidak memiliki dagu, satu hal yang hanya dimiliki manusia modern.
Ukuran otak Homo sapiens awal bervariasi secara luas, ada yang seperti Homo erectus akhir, dan ada yang mendekati ukuran manusia modern. Homo sapiens awal kira-kira memiliki tinggi yang sama dengan manusia modern. Perbedaan ukuran antara jantan dan betina yang sangat menonjol seperti pada hominid awal mulai berkurang pada Homo sapiens.
Manusia Neanderthal adalah satu tipe awal Homo sapiens yang hidup di Eropa dan Timur tengah mulai 130 ribu hingga 35 ribu tahun yang lalu. Tipe-tipe yang berbeda dari Homo sapiens awal tinggal di bagian Afrika, Eropa dan Asia selama periode ini.
Manusia Neanderthal memiliki badan yang besar dan berotot. Mereka memiliki wajah yang menonjol, tulang alis yang besar dan dahi yang rendah. Sebagian besar tidak memiliki dagu, tetapi memiliki otak yang besar, rata-rata ukuran otaknya lebih besar dari manusia modern.
Mereka lebih pintar berburu dan membuat alat dibandingkan dengan manusia awal prasejarah. Mereka kadang berburu kuda, rusa kutub, dan mamot, tetapi mereka lebih trampil menangkap kelinci dan binatang kecil lainnya.   Neanderthal membuat peralatan batu yang bervariasi, yang digunakan untuk memotong binatang, memasak, mengupas kulit binatang, dan mengukir kayu. Neanderthal adalah manusia pertama yang menguburkan mayat mereka.
Manusia modern pertama muncul sekitar 100 ribu tahun yang lalu di Timur tengah dan Afrika. Manusia ini memiliki dagu, dahi yang tinggi, dan wajah yang lebih kecil dan tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan wajah awal Homo sapiens. Manusia modern awal juga tidak memiliki tulang alis besar dan memiliki tengkorak yang lebih tinggi dan lebih bulat. Para ilmuwan mengklasifikasikan manusia modern sebagai Homo sapiens sapiens, yakni sub spesies dari Homo sapiens. Para ahli Antropologi yakin bahwa manusia modern pertama adalah perkembangan dari tipe awal Homo sapiens.
Perbedaan Ras manusia berhubungan erat dengan asal-usul manusia. Fisik manusia modern berubah secara bertahap dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga sulit untuk menggambarkan garis pemisah diantara mereka. Kelompok manusia yang telah tinggal selama ribuan tahun di suatu tempat di bagian bumi ini, cenderung akan berbeda penampilannya dibandingkan dengan kelompok manusia lainnya yang tinggal di bagian lain bumi.

Kesesatan Sejarah Bung Karno

1301191885189027491Sosok Bung Karno masih saja menyisakan banyak cerita dan pertanyaan menarik. Semua ini tak lepas dari besarnya jasa beliau pada negeara Indonesia. Dan saya yakin, sampai kapanpun beliau senantiasa terngiang dalam ingatan anak bangsa, lantaran perjuangan beliau dan kawan-kawannya, kemerdekaan bangsa Indonesia bisa diproklamirkan pada 17 Agustus 1945 . Sejarah dan perjuangan beliau akan selalu menginpirasi anak bangsa untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan yang dulu diperjuangkan mati-matian oleh para pahlawan. Kemerdekaan merupakan nikmat besar yang tak terbandingkan dengan apapun. Apalah arti hidup sebagai bangsa yang bernegara, jika kita masih terkekang dan terintimedasi oleh negara asing.
Mengingat kembali tentang sejarah proklamator kemerdekaan menjadi sesuatu yang niscaya dalam membangun masa depan Indonesia. Pada hakikatnya masa lalu, kini dan akan datang, senantiasa memiliki kaitan yang erat. Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini adalah keringat dan darah perjuangan para pahlawan.
Sejarah masa silam merupakan kekayaan bangsa yang tidak boleh dilupakan, apalagi disesatkan. Dari sejarah kita kan banyak tahu tentang arti sebuah perjuangan. Namun beda dengan yang terjadi pada Bung Karno, banyak sejarah yang menceritakan tentang beliau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Sejarah perjuangan beliau banyak disesatkan oleh para sejarawan, terlebih pada masa rezim Orde Baru.
Rezim Orde Baru banyak melakukan penyesatan terhadap sejarah beliau dalam upaya melanggengkan kekuasaan yang dipimpinnya. Soeharto dan kawan-kawan sengaja melakukan hal ini agar memory kolektif masyarakat merekam sejarah negatif tentang Bung Karno. Bahkan bukan saja sejarah beliau yang disesatkan, hampir seluruh sejarah kebangkitan nasional pada masa rezimnya banyak dilakukan pembengkokan dengan menggantikan dirinya sebagai aktor utama segala perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia.
Terkait tentang sejarah Bung Karno, sejarawan Asvi Warman Adam menulis buku, Bung Karno Dibunuh Tiga Kali. Buku ini mengungkap pembengkokan dan penyesatan sejarah yang terjadi terhadap Bapak Bangsa Indonesia. Ada tiga penyesatan yang telah diungkap oleh penulis, penyesatan ini dibahasakan dalam bentuk pembunuhan.
Pembunuhan pertama, Bung Karno sengaja ditelantarkan saat beliau sakit dengan tidak ditebusnya resep obat yang ditulis oleh dr. Mahar Marjdono. Resep tersebut hanya ditaruh dalam laci. Bung Karno sengaja dibiarkan tidak mendapat obat dan perawatan intensif, agar ia segera menemui ajalnya. Penelantaran ini merupakan dusta besar yang telah berakibat pada kematian bapak proklamator bangsa Indonesia.
Pembunuhan kedua terhadap Bung Karno dilakukan oleh Rezim Orde Baru dalam penyesatan sejarah, bahwa Bung Karno bukan orang yang pertama merumuskan Pancasila, hal ini pernah disampaikan oleh Nugroho Natosusanto. Bahkan pada tanggal 1 Juni 1970 peringatan terhadap hari lahir Pancasila dilarang Kopkamtib. Itulah sebabnya Jacques Leclerc seorang sejarawan Prancis menyebutnya bahwa Bung Karno hakikatnya telah dibunuh dua kali, secara lahiriah dan batiniah.
Sisa-sisa penyesatan sejarah yang dilakukan rezim orde baru tehadap Bung Karno tidak berkhir dengan tumbangnya Soeharto pada tahun 1998. Di era reformasi ini dengan kebebasan berpendapat yang tak terkendali, masih saja penyesatan tersebut terjadi. Buku Sukarno File, Berkas-Berkas Soekarno 1965-1967 yang diluncurka di Jakarta pada tanggal 17 November 2005. Penulis buku teresbut, Antonei C.A. Dake menyatakan dalam bukunya bahwa Presiden pertama Indonesia merupakan dalang utama atas tragedi G30S/1965. Pernyataan ini secara tidak langsung menganggap Soekarno sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas terbunuhnya enam jendral dan pembantaian antarkomunis dan non-komunis.
Peluncuran buku penyesatan tersebut beberapa hari kemudian ditanggapi oleh Putri Soekarno—Megawati—sebagai “character assasination” atau pembunuhan karakter. Inilah pembunuhan ketiga yang dimaksud oleh Asvi Warman Adam dalam bukunya Bung Karno Dibunuh Tiga Kali. Tragedi pembunuhan tiga kali yang dilakukan secara sengaja kepada Soekarno adalah tragedi mengenaskan anak bangsa Indonesia. Bagaimanapun tragedi bungkarno adalah tragedi bangsa Indonesia. Maka penting kemudian penyesatan sejarah ini duluruskan agar citra Bapak Bangsa tidak ternodai. Kita tidak akan rela jika anak cucu kita dimasa mendatang dijejali dengan sejarah yang tidak benar dan tak jelas sumbernya.
Meski sudah banyak buku sejarah tentang Bung Karno, buku ini tetap menarik, sebab kebanyakan buku tentang Soekarno hanya berupa biografi datar, tanpa study kritis terhadap berbagai sumber yang dijadikan rujukaannya. Beda dengan buku yang ditulis Asvi Warman Adam, buku ini secara kritis menela’ah sejarah Bung Karno secara utuh. Asvi dapat menemukan celah yang belum terlihat oleh penulis lain, sehingga ketimpangan sejarah yang terjadi dimasa orde baru sampai era reformasi ini dapat diluruskan. Dalam buku ini Asvi lebih banyak menceritakan tentang jasa dan perjuangan Bung Karno, mulai dari saat beliau naik kepermukaan publik memperjuangkan kemerdekaan RI sampai beliau menjadi pimpinan Negara, dan kemudian dijatuhkan karena kepentingan politik Soeharto. Pristiwa ini sering disebut creeping coup (kudeta merangkak), dimana kemudian Soeharto menggantikan kedudukannya sebagai presiden RI.

SEJARAH PENDIDIKAN CHINA

A. Filsafat Pendidikan Cina Secara Garis Besar
Dinasti Han tahun 206 SM – 220 M merupakan dinasti kekaisaran besar pertama didalam perjalanan sejarah kekaisaran Cina. Pada masa ini banyak literature lama yang dikumpulkan dan diperbaiki kembali. Hal tersebut dikarenakan pada masa pemerintahan sebelumnya ajaran-ajaran kong hu cu diberantas habis. Pada masa ini Confusianisme menjadi falsafah terkemuka dan menjadi inti bagi sistem pendidikan (Raymond Dawson, 1999: xv). Pada masa Dinasti Han ini yang menjadi dasar masyarakat Tionghoa, ialah pengajaran counfusius (H.J. An Den Berg, Kroeskamp, dan J.P. Simandjoentak, 1951: 186).
Pada negeri Cina pendidikan mendapat tempat yang penting sekali dalam penghidupan (Muhammad Said dan Junimar Affan, 1987: 119). Hal tersebut dikarenakan masyarakat Cina menganggap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi alat bagi filsafat, yang mengutamakan etika (Muhammad Said dan Junimar Affan, 1987: 119). Anggapan ini membuat pendidikan di Cina mengiringi kembalinya popularitas aliran filsafat Kung Fu Tse di dalam masyarakat Cina.
Anggapan tersebut muncul dari ajaran-ajaran Confusianisme yang mulai mendapatkan tempat kembali di hati rakyat Cina, yang ditandai dengan munculnya Dinasti Han sebagai penguasa. Ajaran-ajaran tersebut mengajarkan bahwa pendidikan tersebut penting.
Seperti yang ditanamakan Hsun Tzu, “Belajar terus sampai mati dan hanya kematianlah yang menghentikannya” (H. 19). Belajar adalah pekerjaan sepanjang hayat, dan jabatan yang tinggi mungkin merupakan ganjarannya. Cina telah memberikan status pada kegiatan belajar lebih dari masyarakat mana pun (Raymond Dawson, 1999: 16)
Dalam membicarakan mengenai falsafah pendidikan Cina, tidak dapat dijauhkan dari pembicaraan mengenai ajaran Confusianisme. Seperti yang diutarakan di atas, bahwa ajaran confusianisme memberikan dasar-dasar dan sumbangan-sumbangan dalam sistem pendidikan Cina, khususnya pada masa Dinasti Han ini. Dalam ajaran confusianisme, pendidikan adalah mesin yang mengemudi dunia kebenaran… menuntut pendidikan dikejar secara terus menerus sampai kematian.
Pernyataan-pernyataan yang dinilai mementingkan pendidikan tersebut dan diperkuat dengan ajaran kong hu cu yang dianggap sebagai agama bagi masyarakat Cina, dimana masyarakat Cina sangat kuat dalam memeluk ajaran tersebut, sehingga membuat pendidikan memiliki sisi yang penting dalam kehidupan masyarakat Cina. anggapan pentingnya pendidikan tersebut meberikan dampak yang sangat berpengaruh dalam sistem masyarakat Cina, sehingga segala aspek yang berhubungan dengan pendidikan mendapatkan tempat-tempat istimewa.
Ajaran confusianisme yang mulai muncul kembali dan berkembang pesat pada masa dinasti Han, serta ajaran ini menjadi dasar kepercayaan membuat pemerintahan tersebut menjalankan ajaran-ajaran didalamnya secara benar. Ajaran yang sangat memberikan perhatian besar terhadap pendidikan, membuat pemerintahan Dinasti Han membentuk sebuah system pendidikan yang didasari atas pemikiran dari ajaran confusianisme.

Pembaharuan Kurikulum di Jepang

Seperti halnya di Indonesia, pergantian kurikulum juga terjadi di Jepang, sekalipun tidak dalam frekuensi yang sama. Panduan tentang muatan pembelajaran di sekolah termuat dalam gakusyuushidouyouryo (学習指導要領). Dokumen ini berisikan keterangan lengkap tentang tujuan pembelajaran di sekolah, materi pelajaran, pendidikan moral dan kegiatan khusus terkait dengan sekolah. Gakusyuushidouyouryou dapat dikatakan sebagai standar minimum yang harus dicapai oleh sekolah-sekolah negeri (国立学校)、sekolah publik (公立学校)、dan sekolah swasta (私立学校).
Gakusyuushidouyouryou pertama kali dikeluarkan pada tahun 1947, bertepatan dengan lahirnya UU Pendidikan di Jepang. Selanjutnya berkali-kali mengalami pemabaharuan, yaitu pada tahun 1951, 1956, 1961, 1971, 1980, 1992, 2002, dan yang akan datang adalah 2011. Pembuatan dan penerapannya secara sempurna biasanya memakan waktu 2 tahun setelah diterbitkan, dan biasanya SD dan SMP akan menerapkan duluan daripada SMA. Selain pendidikan dasar dan menengah, pendidikan pra sekolah (TK) juga mempunyai gakusyuushidouyouryou.
Pembaharuan kurikulum di Jepang mengikuti pola 10 tahunan. Tentunya ada hal baru yang dimasukkan dalam setiap kurikulum, mengikuti perubahan sosial dan ekonomi masyarakat Jepang dan dunia. Tetapi sekalipun perubahan selalu terjadi, para pakar pendidikan Jepang mensinyalir adanya kemunduran dalam dunia pendidikan di Jepang.
Kemunduran tersebut di antaranya adalah menurunnya minat bersekolah anak-anak, dekadensi moral dan kedisiplinan yang mulai rapuh, juga prestasi belajar yang menurun yang terbukti dari hasil PISA atau TIMMS, sekalipun beberapa pakar meragukan alat ukur ini sebagai alat yang tepat untuk mengukur kemampuan akademik siswa.
Jadi apa sebenarnya yang harus diubah dalam pembaharuan kurikulum ?
Professor saya yang mendalami tentang hal ini menyampaikan bahwa permasalahannya bukan terletak kepada perubahan isi setiap mata pelajaran (kyouka katei), dan juga bukan pada perubahan metode pengajaran di kelas, tetapi gakusyuushidouyouryou harus memuat perubahan sistem pendidikan di sekolah.
Konsep manajemen kurikulum (curriculum management) pada umumnya adalah mengotak-atik mata pelajaran dalam kurikulum, mengubah dan memperbaiki tujuan dan menambahkan atau mengurangi muatan belajar. Tindakan seperti ini bukannya salah, tetapi bagian terpenting dari sebuah pendidikan adalah bukan pada isinya yang banyak, tetapi pendekatan cara mendidik.
Oleh karena itu Professor saya menggunakan istilah “kyouikukatei“(教 育課程)yang kalau diterjemahkan secara gampang adalah Rencana Pendidikan di Sekolah. Isinya bukan saja mengenai kegiatan intra kurikular tetapi juga ekstra kurikular. Yang dimaksud dengan kegiatan ekstra kurikular bukan saja berupa klub (bukatsudou), tetapi seharusnya dikembangkan berdasarkan rundingan guru, kepala sekolah, orang tua dengan mempertimbangkan kemampuan anak dan kondisi lingkungan/daerah di mana dia berada.
Dengan kata lain, nafas pendidikan yang mesti dibawakan oleh gakusyuushidouyouryou bukanlah perkara yang memaksa guru atau menyengsarakan guru (karena ketidakjelasannya) dalam mengembangkan materi yang dia ajarkan. Akan tetapi gakusyuushidouyouryou harus mengajak komponen sekolah untuk membicarakan bagaimana pendidikan di sekolah seharusnya dikembangkan berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah.
Jika ada seorang guru berhasil mengembangkan materi pelajarannya, mengembangkan metode baru dan selesai dengan cepat menyusun silabus pengajaran, itu bukanlah sebuah kemajuan bagi pendidikan di sekolah. Tetapi yang terpenting adalah menjadikan keberhasilan itu menjadi bukan milik pribadi, tetapi dimiliki oleh semua guru dan aparat sekolah.
Gakusyuushidouyouryou harus diterjemahkan bersama dalam pembicaraan intens antara guru, kepala sekolah dan sesekali melibatkan orang tua. Hasil penggodokannya akan berupa implementasi program pendidikan anak di sekolah.
Dengan landasan berfikir seperti ini, maka pendidikan tidak lagi sekedar merupakan jiplakan apa yang tertera dalam kurikulum, tetapi pendidikan di sekolah merupakan pengembangan standar minimal yang dituliskan di dalam gakusyuushidouyouryou menjadi sebuah kegiatan/program yang berorientasi kesiswaan.
Untuk keperluan tersebut, tidak cukup jika hanya guru yang bergerak, atau kepala sekolah yang menggerakkan. Tetapi perlu kerelaan hati untuk duduk membincangkannya dengan membawakan data akurat tentang siswa, potensi sekolah(guru), orang tua, dan masyarakat (lingkungan).
Tulisan asli dari artikel ini dan tulisan-tulisan lain tentang dunia pendidikan Jepang dapat juga diakses melalui link :

Pendidikan masyarakat di TV Jepang

Saya lupa jadwal tayangnya, tapi di sebuah channel TV di Jepang ada sebuah acara tentang pendidikan untuk orang dewasa, judulnya kalau tidak salah, 大人の学習 (otona no gakusyuu), yang artinya pendidikan untuk orang dewasa. Inti acaranya adalah kunjungan ke pabrik-pabrik untuk belajar pembuatan komoditi tertentu. Yang pernah saya saksikan beberapa waktu yang lalu adalah kunjungan ke pabrik Citizen, dan pabrik teh botol “Itoen” yang terkenal itu.
Pendidikan masyarakat di Televisi JepangSaya tidak ingin menceritakan isi kunjungannya tetapi ingin berbagi pendapat bagaimana seharusnya siaran TV harus direformasi agar tidak sekedar berisi sinetron atau acara hiburan yang minim nilai pendidikannya. Merombak acara TV yang terlalu padat hiburan memang bukan pekerjaan yang mudah dan sekaligus mungkin akan ditinggalkan oleh para pengiklan. Tapi orang-orang TV harus menjadi promotor perbaikan nasib bangsa. Sudah 63 tahun merdeka, mestinya ada kesadaran mencerdaskan bangsa dengan menyajikan tampilan yang bernilai mendidik.
Angka partisipasi pendidikan tinggi di Jepang mencapai lebih dari 90% berkat dorongan yang kuat dari pemerintah dengan memberikan kemudahan dan fasilitas pendidikan yang layak bagi warganya. Ini pula yang menyebabkan segala aspek pembangunannya maju. Petani-petani di Jepang kebanyakan adalah lulusan minimal SMA Pertanian, yang sebagian besar mempersiapkan generasi keturunannya agar dapat mengelola dan melanjutkan kegiatan bertani yang semakin modern, dengan cara mengirim anak-anak mereka untuk menempuh pendidikan di jenjang PT.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka acara di TV swasta sekalipun, selalu berisikan program-program yang sarat nilai pendidikan, di samping tidak melupakan unsur hiburan. NHK sebagai TVRI-nya Jepang adalah garda terdepan dalam penyajian acara-acara pendidikan. Dari pagi hingga pagi lagi semua acaranya adalah materi yang mendidik, termasuk drama dan filmnya.
Sebagai contoh, orang Jepang sangat gemar bertamasya ke luar negeri. Kegiatan bertamasya tersebut bukan untuk belanja atau sekedar melepaskan stress menumpuk karena bekerja, tetapi banyak di antara mereka berpetualang untuk mengenal suku, budaya, makanan, kebiasaan penduduk dunia. Untuk mengantisipasi ini, di beberapa channel TV swasta terdapat program kunjungan selama 1-2 pekan artis terkenal ke belahan bumi yang barangkali belum dikenal oleh masyarakat Jepang, atau tinggal di rumah sungai penduduk di aliran Sungai Mekhong, atau di tenda-tenda orang Mongolia yang membentang sepanjang padang rumput di Asia Timur.
Sebuah acara yang dikelola oleh 5 orang penyanyi muda grup terkenal di Jepang juga menghadirkan hal-hal yang berbau ilmiah dalam setiap episodenya. Misalnya, beberapa waktu yang lalu mereka mempertunjukkan buah-buah aneh dari belahan dunia, atau masakan unik dari seantero Jepang. Acara yang lain berupa kuis yang diikuti oleh artis-artis terkenal menguji tentang kemampuan membaca kanji, pemahaman tentang sejarah ataupun tentang kemampuan Bahasa Inggris, sekalipun sangat menggelikan karena rata-rata orang Jepang tidak memahami dengan baik bahasa ini.
Selain acara entertaintment, tentu saja ada kegiatan yang benar-benar serius belajar, misalnya kunjungan artis ke perusahaan-perusahaan seperti acara 大人の学習、大人の見学.
Pagi ini ada sebuah film dokumenter pendek dengan pengambilan gambar yang sangat menawan tentang kehidupan seorang petani dan anaknya. Digambarkan bagaimana mereka mengelola sawah yang begitu luas hanya berdua, dan tidak hanya itu, yang mengharukan adalah percakapan sang bapak kepada anaknya tentang masa depan sawah. Dia mengharapkan anaknya bertahan mengurusi padi-padi yang demikian subur dan tidak putus asa sekalipun gagal. Ya, banyak pemuda Jepang yang lebih menyenangi pekerjaan di Tokyo dan kota-kota besar lainnya daripada berdekam di desa untuk menjadi petani. Tapi si ayah dan anak punya cara untuk membuat pekerjaan itu menyenangkan, mereka mengundang anak-anak SD untuk datang ke sawahnya, mengenal makhluk-makhluk di sawah, cara bercocok tanam dan menikmati kelezatan beras panenan berupa onigiri (penganan nasi berbentuk segitiga-seperti lemper atau arem-arem di Indonesia).
Film-film dokumenter yang disponsori oleh SONY Corp. pernah menampilkan keindahan alam Irian Jaya. Keelokan burung cenderawasih, kebiasaaan makan ulat orang-orang Asmat, dan keahliannya mengolah sagu. Suatu kali juga ditampilkan pemandangan gunung Jayawijaya yang sungguh elok. Saya sampai terharu menyaksikan keindahan negeri sendiri dari gubahan bangsa lain. Film-film ini tidak saja penyajian gambarnya yang sangat menawan tapi musik pengiringnya pun tertata dengan apik dan sangat menyentuh.
Sebuah film dokumenter tentang keperkasaan dan kearifan seorang penangkap ikan yang tinggal di daerah Satoyama, bernama Pak Sanggoro pun pernah membuat saya menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyaksikannya dan karena saking memikatnya penggambaran warga Satoyama dalam menjaga kebersihan sungai-sungainya, saya menyimpan rekaman itu dalam iPod.
Beberapa waktu lalu, saya juga belajar tentang ubur-ubur yang bisa mencapai 20 meter tingginya/panjangnya dan beratnya bisa mencapai 200 kilo. Sekaligus terpesona dengan eksperimen yang ditunjukkan oleh seorang peneliti senior di sebuah universitas untuk membuktikan terdiri dari materi apakah tubuh ubur-ubur. Professor memasukkan sebuah ubur-ubur dengan berat kira-kira 2 kilo ke dalam microwave, dan sesudahnya tubuh ubur-ubur mengkerut sebesar 85%. Ya, ubur-ubur pada hakikatnya adalah makhluk yang terbuat dari air. Ketika dicobakan kembali dengan eksperimen yang lain, yaitu membekukannya dengan suhu -60, ubur-ubur ternyata membeku tetapi tidak mati. Dia hanya mengalami dormansi untuk bertahan hidup di suhu dingin, sebagai bentuk survive di kedalaman laut.
Kegiatan mengundang professor terkenal dalam bidang sains tertentu bukan hal yang langka di Jepang. Banyak acara TV yang menghadirkan mereka sebagai penyiar ilmu. Dan tidak ada sama sekali tergambar rasa keengganan atau terganggu dengan kunjungan kru TV ke laboratorium-laboratorium mereka. Sayang sekali di Indonesia, peneliti-peneliti di Universitas atau lembaga peneliti milik negara masih menjadi menara gading dengan penelitiannya. Atau mungkin juga karena mereka belum diajak oleh para pengelola perTV-an.
Well, saya menjadi berilmu dengan tontonan seperti itu dan berharap produser, insan TV di Indonesia pun mempunyai keikhlasan menyajikan hal yang baik kepada bangsa yang seharusnya sudah sangat maju tetapi belum juga.
Artikel ini dan tulisan lain tentang dunia pendidikan di Jepang dapt di akses di: Pendidikan masyarakat di TV Jepang